You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Komisi B - SKPD dan BUMD Gelar Rapat Kestabilitas Harga Pangan
....
photo Anita Karyati - Beritajakarta.id

Komisi B Dukung Upaya Stabilitasi Harga Pangan oleh SKPD dan BUMD Pangan

Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya.

Untuk itu kami perlu melakukan evaluasi dan langkah yang akan diambil oleh SKPD maupun BUMD pangan terkait hal ini

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis menuturkan, rapat kerja tersebut antara lain membahas upaya untuk mendukung stabilitas harga sejumlah kebutuhan usai Natal dan Tahun Baru yang mengalami kenaikan seperti cabai, telur ayam dan minyak goreng sekaligus memastikan ketersediaan stok pangan di ibu kota terpenuhi.

"Kami menyerap aspirasi dari masyarakat tentang ketidakstabilan harga pangan usai libur Natal dan Tahun Baru. Untuk itu kami perlu melakukan evaluasi dan langkah yang akan diambil oleh SKPD maupun BUMD pangan terkait hal ini," ungkap Abdul Azis, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/1).

Komisi B Gelar Rapat Kerja Bersama Bank DKI dan PT Pembangunan Jaya Ancol

Menurutnya, dibutuhkan langkah konkret seperti pengecekan langsung di lapangan untuk memutuskan langkah atau upaya yang perlu dilakukan agar bisa mengatasi masalah ini.

"Tiga bulan lagi akan masuk Ramadan kemudian Lebaran, pasti harga pangan ini akan meningkat kembali. Jangan sampai ketidakstabilan harga ini dipermainkan oleh pemain besar. Ini yang harus kita jaga. Intinya kami mendukung stabilitas harga pangan," katanya.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, masukan dari para anggota dewan akan menjadi evaluasi pihaknya bersama BUMD untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga pangan. Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, asosiasi atau komunitas pangan lain untuk memastikan kondisi pangan bisa terpenuhi.

"Kenaikan harga pangan seperti cabai akibat musim penghujan sehingga biaya pemanenan dan pemeliharaan bertambah. Sementara minyak goreng diakibatkan naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) internasional. Untuk mengatasi ini kami dari pihak pangan memberikan pilihan kepada warga dengan ukuran minyak goreng dengan bentuk kemasan kecil maupun yang literan jadi sesuai dengan kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Sementara, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo menambahkan, sejumlah upaya telah dilakukan pihaknya untuk menjaga kestabilan harga. Seperti memperluas kerja sama untuk memenuhi kebutuhan telur pihaknya menambah pasokan telur ayam dengan sistem Bussines to Bussines (konsumsi per bulan 6.864 ton), perluasan budidaya tanaman padi, kerja sama gudang beras, optimalisasi pasar dan bazar murah, serta penambahan rekanan swasta dalam penyaluran produk BUMD.

"Hal yang kita lakukan agar tidak ada lagi keresahan dari masyarakt akibat keterbatasan pangan maka ada penambahan rekanan dengan e-commerce, pasar modern, dan pasar tradisional," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1433 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1339 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1263 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1197 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1108 personFolmer